TINGGALAN MEGALITIK BATU SUKUN MENGUNGKAP CERITA RAKYAT DI KAMPUNG YAPASE (The Remains of the Sukun Stone and Folklore in Yapase Village)

Main Article Content

Abstract

This article examines the remains of the sukun stone and folklore in Yapase Village. The purpose of this paper is to reveal the Yakarmilena folklore and cultural values contained in the sukun stone folklore. The method used is a qualitative method, with inductive reasoning. The results of the study were nine sukun stones, consisting of one large stone which was a mother’s stone and one stone in the shape of a statue as a girl, while six other oval-shaped stones were a pillow, and one flat rock was a plate of offerings. Archaeological remains of sukun stones in Kampung Yabase serve as a place to perform religious ceremonies to ask for blessings from the ancestors. From the folklore stone sukun has noble values, including cultural values, conceptualiza t ion values, social values and religious values. Tulisan ini mengkaji tinggalan megalitik batu sukun dan cerita rakyat di Kampung Yapase .
ABSTRAK
Tujuan penulisan ini adalah dapat mengungkapkan cerita rakyat suku Yakarmilena dan nilai-nilai budaya yang terkandung dari cerita rakyat batu sukun. Metode yang di gunakan adalah metode kualitatif, dengan penalaran induktif. Hasil penelitian berupa sembilan buah batu sukun, terdiri dari satu batu yang berukuran besar merupakan batu ibu dan satu buah batu yang berbentuk arca sebagai anak perempuan, sedangkan enam buah batu berbentuk lonjong lainnya merupakan bantal, dan satu buah batu ceper bercekungan merupakan piring tempat persembahan. Tinggalan arkeologi batu sukun di Kampung Yabase dijadikan sebagai tempat melakukan upacara keagamaan untuk meminta berkah kepada leluhur. Dari cerita rakyat batu sukun ini memiliki nilainilai luhur, diantaranya nilai budaya, nilai konseptualisasi, nilai sosial dan nilai religi.

Article Details

How to Cite
TINGGALAN MEGALITIK BATU SUKUN MENGUNGKAP CERITA RAKYAT DI KAMPUNG YAPASE (The Remains of the Sukun Stone and Folklore in Yapase Village). (2019). Jurnal Penelitian Arkeologi Papua Dan Papua Barat, 11(1), 71-79. https://doi.org/10.24832/papua.v11i1.267
Section
Articles

References

Endiraswara, Suwardi (editor). 2013. Folklor Nusantara, Hakikat Bentuk, dan Fungsi. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Djami, Erlin Novita Idje. 2017. Tipologi dan MaknaTinggalan Megalitik di Pesisir Pantai Utara Kabupaten Jayapura dalam Jurnal Penelitian dan Pengembangan

Arkeologi Amerta Vol. 35 No 1 Juni. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Galis, K. W. 1957. “Oude Fortificatie Ontdekta” New Guinea Studien III.

Hoop, A. N. J. Th. Van der. 1932. Megalithik Remains in South Sumatra. Tranlated by W. Shirlaw, Zuthpen. W. J. Thieme & Cie.

Lelono Hari. T. M. 2015. Pemukiman Tengger Bertradisi Megalitik dalam Pernak-Pernik Megalitik Nusantara. Yogyakarta: Galangpress.

Lestari, Ria Fatimah Ummu. 2012. Mengungkapkan Cerita Rakyat Berdasarkan Temuan Purbakala di Pulau Ormu, Kabupaten Jayapura. Jurnal Penelitian Arkeologi

Papua dan Papua Barat. Balai Arkeologi Jayapura.

Maryone, Rini. 2014. Megalitik dan Cerita Rakyat Suku Bahan di Gua Sosoraweru Fak-Fak. Jurnal Arkeologi Papua Vol 6 Edisi No 2 November. Balai Arkeologi Papua.

Mulia, Rumbi. 1981. The Only Order Megalithic Tradition in Indonesia. Bulletin of TheResearch Center of Archaelogy of Indonesia, No.16. Jakarta.

Rosmana, Tjetjep. 2012. Kearifan Tradisional dalam Cerita Rakyat Masyarakat Sumedang. Patanjala, Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya Vol. 4. No. 2 Juni.

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung.

Prasetyo, Bagyo. 2011. Budaya Pantai dan Pedalaman Masa Prasejarah di Papua dalam Austronesia dan Melanesia di Nusantara, mengungkapkan Asal-usul dan Jati diri dari Temuan Arkeologis. Yogyakarta: Penerbit Ombak kerjasama dengan Balai Arkeologi Jayapura.

Soejono, R. P. 1984. Prasejarah. Sejarah Nasional Indonesia I. Jakarta: Balai Pustaka.

Web

Abhasshare.blogspot.com diakses tanggal 13 November 2014 pukul 22.00 WIT

http://www.jayapurakab.go.id/ diakses tanggal 14 Juli 2014 pukul 10.00 WIT