FUNGSI MAKNA DAN SIMBOL PADA KARWAR (Function and Meaning of Karwar Symbol)

Main Article Content

Rini Maryone

Abstract

The existence of natural caves and niches wild in Biak and interesting enough, one of which is on the site Cave Yenukem, Makmakerbo village. On the site is found in the form of rock art paintings karwar on boulders. Karwar rock art painting is a relic of prehistoric ancestors, who came from the monumental character of the neolithic culture. Regarding the remains of rock art paintings karwar mystery writer tries to analyze the function, and symbols that can be known and studied by the younger generation, which contained educative function containing moral education for human life. The method of data collection is done with literature, field surveys, and analysis using Ethnoarchaeology approach. Painting sculpture karwar a relic of prehistoric ancestors. Karwar so basic concepts of trust in the Biak past so they created a form of sculpture called amflanir / karwar to commemorate those who died.

ABSTRAK
Keberadaan gua-gua alam maupun ceruk-ceruk alam di wilayah Biak cukup banyak dan menarik, salah satunya adalah di situs Gua Yenukem Desa Makmakerbo. Di situs tersebut ditemukan berupa lukisan seni cadas karwar pada bongkahan batu. Lukisan seni cadas karwar merupakan peninggalan dari nenek moyang dari jaman prasejarah, yang bercorak monumental berasal dari kebudayaan neolitik. Mengenai tinggalan seni cadas lukisan karwar penulis mencoba mengupas misteri akan fungsi, dan simbol sehingga dapat di ketahui dan dipelajari oleh generasi muda, yang termuat fungsi edukatif yang berisikan pendidikan moral bagi kehidupan manusia. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, survei lapangan, dan analisis menggunakan pendekatan etnoarkeologi. Lukisan patung karwar merupakan peninggalan dari nenek moyang dari jaman prasejarah. Konsep kepercayaan karwar begitu mendasar pada orang Biak masa lampau sehingga mereka menciptakan suatu bentuk patung yang di sebut amflanir/ karwar untuk memperingati orang yang meninggal.

Article Details

How to Cite
Maryone, R. (2017). FUNGSI MAKNA DAN SIMBOL PADA KARWAR (Function and Meaning of Karwar Symbol). Jurnal Penelitian Arkeologi Papua Dan Papua Barat, 6(2), 143-151. https://doi.org/10.24832/papua.v6i2.28
Section
Articles

References

Assa, Rhibka Veibe dan Rasyd Abdul Ram la. 2005. Asal-usul Sirep Sebagai Budaya Orang Biak di Kampung Wouna, Distrik Warsa (Kajian Cerita Rakyat tentang Alat Musik Tifa dalam Tinjauan Lingkungan Hidup). Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Jayapura.

Assa, Rhibka Veibe. 2013. Tanaman ‘Pokem’ dalam Tradisi Lokal Etnis Biak di Pulau Numfor Kabupaten Biak Numfor. Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Jayapura.

Ap, Lamech, dkk. 2005. Budaya Masyarakat Suku Bangsa Biak di Kabupaten Biak Numfor. Jayapura: BKSNT Jayapura.

Djami, Erlin Novita Idje. 2009. Berita Penelitian Arkeologi No 07. Gua-gua Prasejarah di Desa Makmakerbo. Balai Arkeologi Jayapura.

Kartika, Suwati. 1993. Tenun Ikat. Cetakan ke-3. Jakarta: Djambatan.

Kamma Ch Frerk. 1972. Koreri. Gerakan Mesianis di Daerah Berbudaya Biak Numfor.

Peyon Ibrahin, dkk. 2012. Tradisi Penangkapan Ikan Masyarakat Numfor di Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua. Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Jayapura Papua.

Prasetyo, Bagyo, dkk. 2004. Religi Pada Masyarakat Prasejarah Indonesia. Proyek Penelitian dan Pengembangan Arkeologi.

Rumansara, Enos dkk, 2012. Tradisi Wor di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua. Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Jayapura.

www.srianindiatinursastri.com diakses pukul 10:30 WIT, tanggal 14 Maret 2014.

Wardaninggar, Kusuma Apriastuty Bernadeta. 2002. Walannae Jurnal Arkeologi Sulawesi Selatan dan Tenggara vol. V 8 Juni. Aktualisasi Pola Hias Prasejarah dalam Konteks Masa Kini. Balai Arkeologi Makassar.

Www.nicoasaribab.com diakses pukul 10: 30 WIT, tanggal 14 Maret 2014.