BAHASA RUPA PADA RELIEF EROTIS DI PURA MEDUWE KARANG VISUAL LANGUAGE ON THE EROTIC RELIEF IN MEDUWE KARANG TEMPLE

Main Article Content

Eldi Khairul Akbar
Coleta Palupi Titasari
srijaya

Abstract

Relief erotis yang ditemukan di Pura Meduwe Karang merupakan salah satu bentuk karya seni rupa yang bersifat simbolis magis yang digunakan oleh para seniman masa lalu sebagai media komunikasi visual. Relief ini memiliki makna yang penting untuk dikaji lebih lanjut. Tujuan dari tulisan ini untuk mengetahui bentuk cerita serta makna dari penggambaran relief erotis tersebut dengan berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan. Dalam tulisan ini mengunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskripsi analisis bahasa rupa. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, survei, dan wawancara. Analisis dilakukan dengan cara mengkaji bentuk wimba, isi wimba, dan tata ungkapan dalam pada panil relief erotis. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk cerita relief erotis yang dipahatkan pada dinding pelinggih Pura Meduwe Karang menggambarkan adegan senggama dengan latar kejadian di luar ruangan (alam). Penggambaranya merupakan bentuk simbol suci yang termasuk dalam wujud kepercayaan simbolis magis yang memiliki makna sebagai bentuk permohonan pertolongan, perlindungan, dan kesuburan terutama dalam bidang pertanian dan perladangan.

Article Details

How to Cite
Akbar, E. K., Titasari, C. P. ., & Srijaya, I. wayan. (2021). BAHASA RUPA PADA RELIEF EROTIS DI PURA MEDUWE KARANG: VISUAL LANGUAGE ON THE EROTIC RELIEF IN MEDUWE KARANG TEMPLE. Jurnal Penelitian Arkeologi Papua Dan Papua Barat, 13(2), 171-182. https://doi.org/10.24832/papua.v13i2.308
Section
Articles

References

Ambarawati. 2003. Bahasa Rupa Cerita Sudamala pada Candi Sukuh. (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang (Tidak Dipublikasikan).

Arainikasih, Ajeng Ayu. 2006. Tinjauan Arsitektur dan Fungsi Pura Meduwe Karang. (Skripsi). Depok: Universitas Indonesia

Artanegara. 7 Februari 2019. Situs Pura Meduwe Karang. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbbali/situs-pura-meduwe-karang/ diakses 27 Juli 2021.

Atmodjo, M.M. Soekarto K. 1983. Catatan Singkat Mengenai Ngelmu Katuranggan (Fisiognomi) dalam Masyarakat Jawa. Yogyakarta: Proyek Javanologi.

Ayatrohaedi. 1978. Kamus Istilah Arkeologi. Jakarta: Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah

Cahyono, M. Dwi. 2012. Makna dan Fungsi Simbol Seks dalam Ritus Kesuburan Masa Majapahit. Amerta, Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Arkeologi, 30(1), 19–44. https://doi.org/10.24832/amt.v30i1.397

Darmojuwono, Setiawati. 1994. “Erotisme dalam Bahasa” dalam Lembaran Sastra (Edisi Khusus). Depok: Universitas Indonesia.

Gede, Dewa Kompiang. 2000. Relief Erotis di Pura Dalem Penonggekan Bangli. Forum Arkeologi, 13 (1) 103-111. http://dx.doi.org/10.24832/fa.v13i1.131

Hoed, Benny H. 1994. “Erotisme dalam Bahasa: Sebuah Kajian Linguistik dan Semiotik” dalam lembaran Sastra (Edisi Khusus). Depok: Universitas Indonesia.

Kusen. 1985. Kreativitas dan Kemandirian Seniman Jawa dalam Mengolah Pengaruh Budaya Asing: Studi Kasus Tentang Gaya Seni Relief Candi di Jawa Antara Abad IX-XVI Masehi. Yogyakarta: Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Javanologi).

Munandar, Agus Aris. 2004. Karya Sastra Jawa Kuno Yang Diabadikan Pada Relief Candi-Candi Abad Ke-13 — 15 M. Jurnal MAKARA, Sosial Humaniora, 8(2), 54–60.

Rema, I Nyoman. 2011. Kama dalam Kehidupan Kajian Filosofis Simbolis. Forum Arkeologi, 23 (2), 112-119. http://dx.doi.org/10.24832/fa.v24i2.136

Sedyawati, Edi. 1995. “Kesenian dalam Masyarakat Indonesia” dalam kumpulan Makalah 1993-1995 Direktur Jenderal Kebudayaan Prof Dr. Edi Sedyawati. Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Suliantoro, Bernadus Wibowo. 1990. Nilai Estetis Candi Prambanan. Yogyakarta: Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada.

Sumertini, Ni Wayan. 2020. Garbhadhana Samskara (Perspektif Seks dalam Veda). Sanjiwani: JurnalFilsafat,11(1), 1-11. https://doi.org/10.25078/sjf.v11i1.1528

Tabrani, Primadi. 2012. Bahasa Rupa. Bandung: Kelir